Transformator
Transformator atau trafo ialah suatu alat
listrik yang memindahkan energi listrik dari satu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet. Trafo digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga
listrik maupun elektronika. Penggunanya dalam sistem tenaga yaitu dengan
dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis Untuk tiap tiap keperluan,
misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak
jauh.
Prinsip Kerja
Prinsip Kerja Transformator sebenarnya
bertujuan untuk menaikan dan atau menurunkan arus tegangan. Arus tegangan yang
akan di naikan dan atau di turunkan oleh transformator tersebut adalah arus
tegangan bolak – balik, secara umum arus tegangan bolak – balik tersebut lebih
dikenal dengan AC. Sebagai pengantar, transformator biasanya dapat anda lihat
dan temukan di beberapa barang – barang kelistrikan, seperti televisi, radio, komputer
dan peralatan – peralatan yang berhubungan dengan listrik lainnya. yang jelas
alat – alat yang berhubungan dengan listrik tersebut memang memerlukan
penyesuai dalam hal tegangan atau arus. Sebagai contoh, televisi yang
memerlukan tegangan 50 volt pada listrik di rumah dengan tegangan 220 volt. Maka
di gunakan transformator pada televisi tersebut untuk merubah tegangan listrik
AC atau tegangan bolak – balik sebesar 220 volt menjadi tegangan atau arus
listrik 50 volt pada televisi tersebut. Karena prinsip kerja transformator yang
dapat mengubah tegangan tersebut maka transformator selalu dapat di temukan di
hampir semua alat – alat yang ada hubungannya dengan listrik. Terdapat tiga
bagian pada sebuah transformator yaitu, kumparan yang terdiri dari kumparan
primer dan skunder, dan kumparan utama atau kumparan primer.

Kerugian dalam
transformator
dalam kenyataannya terjadi
beberapa kerugian yaitu:
kerugian tembaga. Kerugian
dalam lilitan tembaga yang
disebabkan oleh resistansi tembaga
dan arus
listrik yang mengalirinya.

Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena
kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang
diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi
dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi.
Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding)
Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah.
Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapis.
0 komentar:
Posting Komentar